Influence ID – Influencer Performance Platform Pertama di Indonesia

Sebelum Berkolaborasi, Ini Dia Contoh Brief untuk Influencer Pilihanmu!

29 November 2022

Hey, like this? Why not share it with a buddy?

Kesuksesan sebuah campaign marketing gak cuma datang dari seberapa keren strateginya. Tentu banyak aspek yang mendukungnya, salah satunya keterlibatan sang influencer dalam mengeksekusi konten promosinya. Jauh sebelum itu, pengiklan atau brand memiliki peran yang penting ketika memberikan brief kolaborasi sebelum memulai campaign. Nah, artikel ini pas banget buat kamu yang lagi mencari contoh brief untuk influencer yang benar. 

Let’s check this out!


Pentingnya Memberikan Brief yang Jelas

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kesuksesan campaign dapat dicapai dengan dukungan dua pihak. Brand dan influencer. Brand gak cuma bertanggung jawab merumuskan strategi campaign di awal saja. Lebih dari itu, Untuk menyelaraskan pelaksanaan campaign yang ada, brand haruslah memberikan brief (arahan) yang baik dan jelas untuk sang influencer. 

Jika disimpulkan, berikut dua manfaat brief yang jelas untuk kedua belah pihak:

1. Bagi influencer

Dengan brief yang jelas, Influencer gak cuma tau tujuan dari campaign yang ada, Ia pun dapat menjadikan brief ini sebagai acuan dan reminder tertulis ketika Ia sedang mengeksekusinya. Jadi, ketika konten selesai, influencer bisa double check apakah konten yang Ia buat sudah sesuai dengan kemauan brand atau tidak. 

2. Bagi brand

Brief yang tertulis bisa sebagai reminder dan bukti juga untuk brand. Apakah informasi yang telah mereka tuliskan kepada influencer sudah tersampaikan semua atau belum. 

Baca juga: Kolaborasikan Strategi Pemasaran Online Bisnismu Bersama Influence ID!

5 Komponen yang Harus Ada di Dalam Brief

Untuk menghadirkan contoh brief bagi influencer yang benar, berikut kami hadirkan 5 komponen beserta contohnya yang setidaknya harus ada di dalam brief kolaborasi.

1. Informasi brand

Jelas, komponen pertama yang harus dimuat dan tidak boleh terlupa ialah informasi dari sang brand itu sendiri. Kamu bisa memulainya dengan menuliskan beberapa informasi umum dari brand beserta produk sebelum ngomongin tentang tujuan dan value brand mu. 

Contohnya, tuliskan siapa founder brand mu, kontak utama yang bisa dihubungi oleh influencer, akun media sosial brand, hingga produk teratas. Informasi ini gak cuma memudahkan influencer untuk terhubung dengan brandmu, ini juga memudahkan influencer dalam riset tentang brandmu. 

Setelah informasi tersebut dimuat, barulah ceritakan apa yang jadi tujuan dan nilai dari brand kamu. Berikan highlight terkait informasi brandmu, seperti value yang diyakini agar influencer bisa menyelaraskan dengan pesan komunikasi yang nantinya akan dipakai.

2. Tujuan kampanye

Tentunya influencer harus memahami tujuan campaign dan apa yang ingin dicapai brand dari campaign tersebut. Pertama-tama, tuliskan overview (deskripsi singkat dengan detail campaign) serta tujuan dari campaign mu.

Gak lupa juga masukkan apa yang menjadi KPI (key performance indicator) brandmu. Pastikan yang harus terukur dan mudah untuk dicek, ya

Contohnya, kamu bisa menuliskan tujuannya peluncuran produk baru yang membutuhkan brand awareness. Nah, untuk mengukurnya kamu bisa melihat dari insight yang didapatkan oleh influencer dari konten yang disebarkan di media sosialnya.

3. Pesan kampanye

Sekarang kita masuk ke bagian pesan campaign yang harus disampaikan oleh influencer kepada audiens mereka. Jangan lupa selaraskan value dan pesan apa yang ingin brand hadirkan dalam campaign tersebut. 

Tuliskan poin-poin apa saja yang harus dimuat dalam konten influencer, misalnya apa yang jadi pesan utama, fitur keunggulan, maupun manfaat apa saja yang didapatkan dari brandmu. 

Oh iya, jangan lupa pula sertakan hashtag apa saja yang harus masuk di dalam deskripsi (caption) kontennya!

4. Arahan posting

Bagian terpenting lainnya yang gak boleh ketinggalan adalah guideline posting dari konten yang akan dibagikan oleh influencer. Contohnya, tuliskan kapan tenggat waktu campaign berjalan, kapan sang influencer harus mem-posting kontennya, bentuk konten yang akan dibagikan (video, foto, atau keduanya), hingga berapa banyak postingan yang harus mereka buat. 

Tuliskan juga platform media sosial mana yang menjadi media penyebaran kontennya. Walaupun ini sudah dituliskan pada surat kontrak di awal, tetap harus dituliskan untuk memastikannya kembali, ya!

5. Do’s and don’ts

Terakhir, berikan arahan yang jelas untuk dijadikan panduan influencer dalam membuat kontennya. Tuliskan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan di dalam kontennya. 

Contohnya, kamu bisa menuliskan “terdapat satu scene di mana logo pada produk harus terlihat dengan jelas” atau sesimple format pengambilan video harus landscape ataupun portrait. Untuk memudahkannya, kamu juga bisa menambahkan mood board untuk menghadirkan gambaran kepada influencer output seperti apa yang ingin brandmu tampilkan. 

Tuliskan pula apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh influencer, misalnya penyampaian kata ataupun kalimat yang mengandung SARA, atau jangan tampilkan produk lain secara sengaja atau tidak sengaja dalam konten campaign-nya. 


Kolaborasikan dengan Influence ID!

Kolaborasi yang dapat sesuai dengan track bisa dilakukan dengan mudah, apabila kamu menjalaninya bersama Influencer Marketing Platform, Influence ID! Kamu gak perlu repot mencari contoh brief untuk influencer-mu karena kami yang akan mengurusnya! 

Dengan layanan “Managed Campaign” yang dipilih, kamu sudah mendapatkan layanan riset dan strategi, delivery and monitoring, hingga ke bagian akhir yang gak kalah penting, analisis dan reporting. Yuk, lakukan kolaborasi dengan influencer yang mudah dan profesional hanya bersama Influence ID!